WahanaNews-Semarang | Secara bertahap kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang Iwan Budi Prasetyo disertai mutilasi dan pembakaran di Jalan Marina Raya mulai terkuak. Polrestabes Semarang dan Polda Jateng, hingga saat ini belum dapat mengungkap serta menangkap pelaku pembunuhan itu.
Polisi masih mengumpulkan barang bukti serta memeriksa puluhan orang. Karena pengungkapan kasus tersebut dipandang cukup penting dan menjadi perhatian mengingat korban merupakan saksi dugaan korupsi alih aset lahan Pemerintah Kota Semarang.
Dalam perkembangan penyelidikan, polisi mulai menemukan titik terang untuk dapat mengungkap kasus tersebut secara terang benderang.
"Kita telah mulai dapat mendeteksi terduga pelaku pembunuhan tersebut," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Wanita Open BO Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh di Bekasi
Selain menemukan barang bukti yakni pisau milik pelaku yang diduga sebagai alat membunuh korban, petugas juga telah mendapatkan rekaman CCTV di sekitar lokasi ditemukan mayat korban di Jalan Marina Raya, Kota Semarang.
Pada rekaman CCTV ditemukan, lanjut Irwan Anwar, pada Rabu, 24 Agustus korban terpantau saat melintas di jalan sekitar POJ City Kawasan Marina, Kota Semarang. Namun belum bisa mendapatkan informasi apakah masuk ke dalam atau memasuki kawasan perumahan yang ada disini.
"Diduga di Kawasan Marina ini, korban bertemu dengan seseorang dan terbunuh hingga ditemukan mayatnya berikut barang-barang korban seperti sepeda motor dinas yang dipergunakan, papan nama gawai dan lainnya," ujar Irwan Anwar.
Adanya petunjuk baru tersebut, ungkap Irwan Anwar, polisi terus melakukan pendalaman kasus tersebut, sehingga pelaku dapat mulai terdeteksi.
"Kami minta pelaku segera menyerahkan diri, karena kami sudah dapat mendeteksi," imbuhnya.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudsy mengatakan Iwan Budi Prasetyo dilaporkan hilang sehari sebelum dimintai keterangan oleh Direkrimsus sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi alih aset Pemkot Semarang terjadi pada 2010-2015.
Bahkan dalam beberapa keterangan lisan, lanjut Iqbal Alqudusy, disampaikan kepada petugas yang telah dua kali meminta keterangan, Iwan Budi sangat kooperatif serta bersedia memenuhi undangan pemeriksaan pada Kamis, 28 Agustus atau sehari setelah dilaporkan hilang.[gab]